ARTIKEL
Mendengarkan Musik Kurangi Rasa Sakit
shutterstock
MUSIK
Musik merupakan media yang cocok untuk
mengembalikan mood. Perasaan senang dan sedih bisa diwakili oleh alunan
musik. Selain itu, musik juga bisa membantu tubuh menghadapi rasa
sakit.
Para peneliti dari University of Alberta Kanada menyimpulkan, rasa sakit terasa tidak seberapa menyiksa saat seseorang mendengarkan musik.
Mereka melakukan penelitian terhadap anak berusia 3-11 tahun. Semua anak berada di unit gawat darurat perawatan anak di Stollery Children's Hospital. Semua anak mendapatkan infus. Sebagian diinfus sambil mendengarkan musik, sementara yang lain tidak.
Kemudian peneliti mengukur tingkat sters yang diderita anak, level penerimaan sakit, dan detak jantungnya. Peneliti juga mengukur tingkat kepuasan orangtua dan petugas kesehatan yang memasukkan jarum infus.
"Kami menemukan perbedaan nyata. Anak yang mendengarkan musik merasakan sakit yang lebih rendah setelah prosedur," kata Hartling.
Anak yang mendengarkan musik juga menderita lebih sedikit stress. Sementara orangtua juga lebih puas pada layanan yang diberikan.
Pada kelompok anak yang mendengarkan musik, 76 persen petugas kesehatan merasa lebih mudah melakukan suntikan infus. Sementara di kelompok non musik hanya mencapai angka 38 persen.
Penemuan ini dinilai sangat penting sebagai intervensi sederhana pada prosedur medis yang menyakitkan.
"Memainkan musik untuk anak selama prosedur medis yang menyakitkan, lebih murah dan mudah diterapkan," kata peneliti.
Para peneliti dari University of Alberta Kanada menyimpulkan, rasa sakit terasa tidak seberapa menyiksa saat seseorang mendengarkan musik.
Mereka melakukan penelitian terhadap anak berusia 3-11 tahun. Semua anak berada di unit gawat darurat perawatan anak di Stollery Children's Hospital. Semua anak mendapatkan infus. Sebagian diinfus sambil mendengarkan musik, sementara yang lain tidak.
Kemudian peneliti mengukur tingkat sters yang diderita anak, level penerimaan sakit, dan detak jantungnya. Peneliti juga mengukur tingkat kepuasan orangtua dan petugas kesehatan yang memasukkan jarum infus.
"Kami menemukan perbedaan nyata. Anak yang mendengarkan musik merasakan sakit yang lebih rendah setelah prosedur," kata Hartling.
Anak yang mendengarkan musik juga menderita lebih sedikit stress. Sementara orangtua juga lebih puas pada layanan yang diberikan.
Pada kelompok anak yang mendengarkan musik, 76 persen petugas kesehatan merasa lebih mudah melakukan suntikan infus. Sementara di kelompok non musik hanya mencapai angka 38 persen.
Penemuan ini dinilai sangat penting sebagai intervensi sederhana pada prosedur medis yang menyakitkan.
"Memainkan musik untuk anak selama prosedur medis yang menyakitkan, lebih murah dan mudah diterapkan," kata peneliti.
Sumber :